Setiap pagi sebelum berangkat ke kantor saya selalu menyempatkan diri ngobrol dan bermain dengan anak-anak. Maklum, kadang-kadang pulang malam dan hanya sempat menyaksikan mereka tidur lelap. Nah, pagi ini si sulung merengek minta sesuatu. “Pa, kalau nanti pulang beliin vitamin C ya ?”, “Vitamin C ? Untuk apa ?” Tanya saya. “Iya biar nanti bisa main hujan-hujanan” jawabnya. “Kata siapa ?” Saya kembali bertanya. “Itu kata TV” jawabnya. Oh, rupanya dia teringat sebuah iklan vitamin C yang sering ditanyangkan di televisi. Iklan tersebut menceritakan seorang anak yang tubuhnya tetap sehat dan kuat meskipun sering bermain ditengah hujan deras. Kenapa bisa demikian ? Jawabannya adalah karena makan vitamin C.
Cerita di atas merupakan sebuah contoh dari penerapan konsep motivational marketing. Konsep ini dirancang untuk memotivasi konsumen agar membeli produk dengan cara menyentuh sisi emosional konsumen ketimbang sisi logikanya. Konsep ini sering digunakan oleh perusahaan periklanan untuk mempromosikan berbagai jenis produk dan dapat diterapkan pada segmen pasar yang beragam, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Dan hasilnya sangat efektif.
Selain contoh di atas anda mungkin pernah menyaksikan sebuah iklan minuman ringan yang menggambarkan sekelompok orang di dalam sebuah bis kota. Di tengah terik matahari, keringat bercucuran, dan kelelahan luar biasa, kemudian salah seorang penumpang mengeluarkan sebotol minuman ringan dingin dari tas, lalu membuka dan meminumnya dengan penuh kenikmatan. Bagaimana reaksi orang-orang di sekitarnya ? Anda tentu bisa menerka jawabannya.
Jika anda perhatikan iklan yang kedua, iklan tersebut bahkan sama sekali tidak menyebutkan informasi tentang apa isi kandungan minuman tersebut. Dan pada kenyataannya konsumen umumnya hanya melihat gambaran besar dari sebuah produk, yaitu seberapa besar manfaat atau solusi yang bisa mereka peroleh. Ketika sebuah produk dirasakan bisa memberi manfaat, maka biasanya konsumen akan termotivasi untuk membelinya.
Motivational marketing bukanlah hal baru melainkan sebuah pengembangan dan penerapan dari konsep motivasi yang sering digunakan. Tujuannya tidak lain adalah untuk memotivasi konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Kunci utama dari motivational marketing adalah melakukan segala sesuatu untuk memotivasi konsumen agar mau membeli produk dari anda dan tetap menjaga agar konsumen tetap termotivasi selama dan setelah selesainya proses penjualan.
Oleh karena itu agar anda berhasil dalam menerapkan motivational marketing, maka ada beberapa pertanyaan yang harus anda ketahui jawabannya, yaitu :
- Apa saja yang sebenarnya dipikirkan oleh konsumen ?
- Apa saja yang mereka rasakan ?
- Emosi apa saja yang dapat saya gunakan untuk memotivasi konsumen agar membeli produk dari saya ?
Nah, jika anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, maka hal ini dapat membantu anda dalam membangun sebuah sistem pemasaran yang tepat dan menghasilkan keuntungan yang luar biasa untuk jangka panjang. Selamat mencoba.